Sunday, November 4, 2012

Saluran Pencernaan Manusia

Saluran pencernaan manusia terdiri dari beberapa bagian. Dimulai dari rongga mulut, kemudian esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum, dan anus. Yang pertama kita bahas adalah rongga mulut.
Rongga mulut dilapisi oleh sel-sel epitelium pipih. Komponen dari rongga mulut kita terdiri dari lidah, kelenjar lidah, dan gigi. Lidah tersusun dari otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Pada lidah terdapat tonjolan-tonjolan kecil yang bernama papila yang merupakan indra pengecap. Ludah dihasilkan olleh kelenjar ludah yang jumlahnya tiga pasang. Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan setidaknya 1 – 2,5 liter air ludah setiap harinya. Kelenjar ludah yang terletak di dekat telinga disebut glandula parotis dan berfungsi menghasilkan ludah yang berbentuk air dan mengandung enzim amilase. Kelenjar ludah yang terletak di rahang bawah disebut glandula submaksilaris dan glandula sublingualis yang keduanya berfungsi menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah manusia terdiri dari 25% hasil sekresi dari kelenjar parotis, 70% kelenjar submandibularis atau submaksilaris, dan 5% kelenjar sublingualis.

Gangguan dan Kelainan Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan makanan kita dapat mengalami gangguan atau kelainan. Beberapa contohnya adalah sebagi berikut :
  • Kolik – kolik adalah rasa nyeri pada perut karena mengkonsumsi makanan yang mengndung zat yang merangsang, misalnya cabe, lada, dan jahe.
  • Malabsorbsi – malabsorbsi adalah kelainan kemampuan lambung dan usus untuk menyerap sari makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya.
  • Malnutrisi – malnutrisi adalah gangguan kesehatan gizi, dapat disebabkan karena kelebihan, kekurangan, atau ketidakseimbangan gizi. Malnutrisi yang ekstrim seperti kwashiorkor dapat menyebabkan sel-sel pankresa atropi atau menyusut dan kehilangan banyak retikulum endoplasma. Akibatnya pepmebntukan enzim pencernaan akan terganggu.

Saturday, November 3, 2012

Zat Aditif

Bahan-bahan kimia lazin digunakan dalam industri makanan. Bahan kimia tambahan tersebut disebut zat aditif, misalnya zat pengawet, pewarna, pemanis, pengharum, dan penyedap. Penelitian para ahli bahwa zat aditif dapat membahayakan kesehatan, misalnya menyebabkan kanker. Sebelum adanya penemuan tentang bahaya zat aditif, nitrat sering digunakan untuk pengawetan daging dan ikan. Nitrat efektif untuk memperlambat pertumbuhan spora bekteri penghasil racun botulinum sehingga resiko racun tersbut dapat ditekan. Kemudian diketahui bawa nitrat berbahaya bagi hewan dan manusia, karena nitrat yang masuk ke dalam tubuh akan bergabung dengan asam amino di saluran pencernaan menjadi nitrosamin yang zat ini terbukti menyebabkan kanker pada tikus.
Seiring perkembangan zaman, teknik pengawetan makanan saat ini juga berkembang cukup pesat. Akan tetapi, penggunaan bahan kimia dalam pengawetan makanan masih belum hilang dari kebiasaan. Sebenarnya alam sudah menyediakan bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengawet, pewarna, dan pengharum atau perasa. Namun tinggal kita bagaimana kita memanfaatkannya. Berikut beberapa zat yang sering ditambahkan dalam suatu produksi.